iklan banner

Soeharto The Smiling General

Soeharto The Smiling General

Tahun 1980 adalah masa keemasan Presiden Soeharto penguasa Orde Baru yang memimpin Indonesia selama 32 tahun. Soeharto lahir di Kemusuk, Argomulyo, Yogyakarta, 8 Juni 1921 wafat di Jakarta, 27 Januari 2008 dalam umur 86 tahun.

Sebelum menjadi presiden, Soeharto adalah pemimpin militer pada masa pendudukan Jepang dan Belanda, dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal. Di tahun 1949 dia berpangkat Letnan Jendral , Soeharto memimpin pasukan TNI melancarkan serangan menguasai kota Yogya selama 6 jam dalam Serangan Umum 1 Maret. Tahun 1965 setelah meletus Gerakan 30 September, dengan bekal Supersemar, Soeharto menyatakan bahwa PKI adalah pihak yang bertanggung jawab dan memimpin operasi untuk menumpasnya.

Soeharto kemudian mengambil alih kekuasaan dari Soekarno, dan resmi menjadi presiden pada tahun 1968 setelah dalam Sidang Istimewa MPR menolak pertanggungjawaban Soekarno. Melalui mesin politiknya yakni Golkar, ia dipilih kembali oleh MPR pada tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998.

Atas nama stabilitas politik, Soeharto memerintah dengan tangan besi. Atas nama pembangunan, orang-orang yang berseberangan dengannya dia berangus. Demikian pula pihak-pihak yang berpotensi menjadi lawan politiknya dia bonsai. Dia juga menempatkan keluarga dan kroni-kroninya di semua lembaga strategis mulai dari jajaran menteri hingga anggota MPR, sehingga praktis seluruh pemerintahan di bawah kendalinya.

Hingga kini banyak tragedi dan kasus-kasus pelanggaran HAM yang terjadi di masa pemerintahannya belum terpecahkan seperti Peristiwa Tanjungpriok, penembakan misterius, Peristiwa Lampung, maupun insiden Santa Cruz.

Meski demikian, harus diakui masa-masa pemerintahannya juga mencatat sejumlah prestasi. Dia berhasil membenahi perekonomian warisan Orde Lama untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi sehingga sempat Indonesia bersama sejumlah negara berkembang dijuluki sebagai Macan Asia. Dia juga berhasil mengurangi jumlah penduduk miskin di Indonesia, memberantas buta huruf melalui wajib belajar, memerbaiki gizi masyarakat melalui program Upaya Perbaikan Gizi Keluarga. Soeharto juga memperoleh penghargaan dari FAO setelah Indonesia mencapai swasembada beras. Di kancah percaturan internasional Soeharto juga disegani melalui perannya di Gerakan Non-Blok maupun perannya sebagai mediator di berbagai konflik-konflik bersenjata.

Pada tahun 1998, sebagai dampak dari krisis ekonomi global yang juga melanda Indonesia masa jabatannya berakhir setelah mengundurkan diri pada tanggal 21 Mei tahun tersebut, menyusul terjadinya Kerusuhan Mei 1998 dan pendudukan gedung DPR/MPR oleh ribuan mahasiswa. Soeharto kemudian digantikan oleh B.J. Habibie.

Soeharto menikah dengan Siti Hartinah dan dikaruniai enam anak, yaitu Siti Hardijanti Rukmana, Sigit Harjojudanto, Bambang Trihatmodjo, Siti Hediati Hariyadi, Hutomo Mandala Putra, dan Siti Hutami Endang Adiningsih.

Hingga akhir hayatnya, Soeharto tetap mewariskan sejumlah kontroversi, termasuk di manakah rakyat Indonesia akan menempatkan dirinya. Sebagai pahlawan yang telah membawa Indonesia mencapai kemajuan, ataukah sebagai penjahat karena keterlibatannya atas sejumlah kasus berdarah, hingga dia yang membawa Indonesia berkubang dalam hutang.

(Sumber:Dekade80)
Previous
Next Post »

1 komentar:

Tambahkan komentar Anda

EmoticonEmoticon

iklan banner